Kamis, 19 Juni 2008

How OSPA Tomorrow ?

HOW OSPA TOMORROW ???? Itulah Pepatah yang mengatakan bahwa Pemuda sekarang adalah Pemimpin Dimasa Yang Akan Datang. Pepatah ini akan terwujud tatkala pemuda itu giat bekerja dan berakhlak mulia. Karena Filosofi dari pepatah ini bahwa suatu Pemerintahan atau Organisasi akan maju dan berkembang apabila para pemudanya jauh lebih baik dari para pendahulunya. Namun, apalah jadinya jika generasi - generasi mudanya tidak mempunyai semangat hidup dan berakhlak majmumah ?. Yang pasti pemerintahan atau organisasi tersebut akan dipertanyakan ke eksistensaninya. Hal tersebut terjadi pula di lingkungan Pondok Pesantren Al Basyariyah. Eksistensi organisasi Santri Pondok Pesantren Al Basyariyah (OSPA) Periode 2007/2008 pada saat ini sudah banyak tergoncangkan dan tertipa berbagai masalah yang mungkin itu akan mengakibatkan OSPA terguling sebelum waktunya,tetapi ini merupakan hal yang wajar karena ada pepatah yang mengatakan “semakin tinggi pohon itu tumbuh maka semakin kencang lah angin yang akan menerpanya”. Namun, dengan kesungguhan hati serta adanya keinginan untuk berubah menjadi lebih baik dari para pengurus, OSPA 2007/2008 masih tetap diakui sebagai organisasi yang sah dimata Buya selaku pimpinan pondok dan para santri sebagai anggota yang diurus oleh OSPA. Setelah ditelusuri lebih dalam, penyebab terjadinya goncangan dahsyat yang menimpa OSPA 2007/2008 adalah karena akhlak para pengurus yang terlibat di dalam tubuh OSPA dinilai oleh sebagian santri tidak sesuai dengan kehendak sesepuh pesantren yang bertentangan dengan sunah dan disiplin pondok. Namun, dampak serta barokah dari dzikir dan do`a yang dilantunkan setiap waktu agar pondok ini dijauhkan dari segala hal yang akan mengganggu stabilitas pondok dan tetap di berikan pertolongan oleh Alloh Swt. Akhirnya para pengurus OSPA yang memang dinilai tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin yang seharusnya menjadi suritauladan bagi anggota - anggotanya itu tersingkir dari Pondok dengan berbagai alasan. OSPA 2007/2008 memang dapat dikendalikan. Namun, apakah yang akan terjadi pada periode selanjutnya yaitu OSPA 2008/2009 ?. Diperkirakan keprihatinan terhadap OSPA yang akan datang akan semakin banyak, pasalnya dari kalangan kelas 5 TMI, 2 IPA dan 2 IPS yang nota bebe akan menjadi generasi penerus dari OSPA 2007/2008 ada sebagian dari mereka yang menentang terhadap kepengurusan OSPA 2007/2008,dengan cara tidak mengakui dan tidak mau di pimpin oleh OSPA 2007/2008. Dan apa jadinya jika kelak mereka menjadi seorang pemimpin jika sekarang saja mereka tidak siap untuk dipimpin?. Dan akan banyak pula yang mempertanyakan apakah eksistensi OSPA 2008/2009 akan mulus tanpa hambatan ? sedangkan, menurut peninjauan, calon - calon pengurus OSPA pada tahun yang akan datang diragukan “keabsahannya”, Pasalnya Persentase anak yang berandal atau yang berperilaku tidak sesuai dengan apa yang telah di tetapkan di pondok ini,kwantitasnya sedikit “menyalip” anak - anak yang dinilai shaleh, keadaan seperti ini dapat berakibat tumbangnya OSPA sebelum waktunya. Hal ini tidak bisa di pungkiri bahwa keberadaan anak anak berandal dalam jajaran kepengurusan OSPA merupakan suatu penghalang untuk mencapai OSPA yang lebih baik. Pradigma seperti itu dibuktikan dengan adanya riset yang dilakukan, bahwa kegagalan OSPA berasal dari para pengurus itu sendiri yang tidak bertanggung jawab terhadap apa yang telah diamanatkan oleh buya selaku pimpinan terhadap dirinya. Kehawatiran inilah yang timbul pada OSPA 2008/2009,seandainya para santri yang dinilai tidak baik dimasukan kepada jajaran kepengurusan OSPA menndatang dan kehawatiran ini pun diperkuat dengan adanya sebagian dari Jama`ah OPOSISI yang tidak mengakui kepengurusan OSPA 2007/2008 ternyata ada yang mengikuti geng urak - urakan seperti geng motor yang sekarang sedang gencar gencarnya di berantas oleh pihak kepolisian, dan hal itu itu sangat di benci sekali oleh sesepuh pondok . Bukan hanya itu, bahasa - bahasa binatang seolah sudah menjadi makanan setiap saat yang keluar dari mulut - mulut mereka, tahajud bukan lagi suatu ibadah yang sakral untuk dilaksanakan, dan melanggar peraturan pun sudah menjadi hal yang tidak asing lagi. Jika ini semua tidak segera dirubah maka peristiwa - peristiwa yang terjadi pada OSPA sebelumnya akan terulang kembali, yaitu jelek atau galnya kepemimpinan OSPA. naudzubillah himindzalik. Namun, sejalan dengan hal itu, keinginan untuk mewujudkan OSPA yang lebih baik selalu tersirat dari setiap hati para pengurus OSPA 2007/2008. Yang mana harapan mereka, OSPA sekarang harus lebih baik dari OSPA sebelumnya dan OSPA selanjutnya dapat memuaskan serta mengobati sakit hati Buya terhadap OSPA 2007/2008 yang telah di cap jelek kepengurusannya. Diharapkan dengan adanya tulisan ini dapat menggugah serta membangkitkan semangat para pengurus OSPA 2007/2008 serta calon - calon pemimpin OSPA mendatang dan sebagai peringatan untuk mengintropeksi diri dari sekarang agar ketika saatnya nanti dapat lahir jiwa - jiwa muda yang semangat penuh kewibawaan diri.Amiin

Tidak ada komentar: